Tank T-34 Uni Soviet Vs Tank Tiger Jerman
Tank T-34 Uni Soviet Vs Tank Tiger Jerman
Bagi yang pernah menyimak pertempuran perang dunia II setidaknya
pernah mendengar dua tipe tank yang melegenda. Tank T-34 di armamen Uni
Soviet sedangkan lawannya, Jerman, adalah tank Tiger.
T-34 disebut-sebut sebagai tank pemenang perang. Sebenarnya tank ini
tidak mempunyai plat baja terbaik, senjata terampuh, mesin terandal,
atau mobilitas terbaik. Namun, T-34 adalah tank yg seimbang baik dari
segi perlindungan lapis baja, keandalan senjata, dan mobilitas. Selain
itu, tank ini juga mudah diproduksi serta murah.
Kekuatan yg seimbang dari T-34 ini tak lain dari rancangan tank yg bisa
dibilang revolusioner dan matang. Disebut revolusioner karena rancangan
plat baja yg miring, bersudut 45o. Hal ini memberi keuntungan
karena ketebalan baja tidak perlu ditambah untuk menambah daya tahan
terhadap terjangan sebuah proyektil yg arahnya horisontal.
Pada awal pertempuran Jerman vs Russia tahun 1941, pihak Jerman cukup
dibuat repot oleh kehadiran T-34 ini. Bahkan, senjata anti tank standar
Jerman tidak mampu menembus plat baja T-34. Hanya senjata anti
pesawatnya 88 mm saja yg bisa menaklukkan T-34. Hanya saja, jumlahnya yg
sedikit serta taktik yg buruk menyebabkan kehadiran T-34 tidak mampu
menahan serbuan tentara Jerman pada awal-awal pertempuran.
Sadar akan kehadiran T-34, sebagai respon Jerman mengembangkan tank yg
bisa menandingi tank-tank Rusia. Salah satu yg melegenda tentu Tiger
Tank.
Desain plat baja tank Tiger konvensional. Namun sangat tebal sehingga
hampir tidak mungkin untuk menembus plat baja depan tank ini dari jarak
jauh. Selain itu, senjata meriam yg digunakan juga sangat ampuh yg dalam
pertempuran dikatakan bisa menembus plat baja tank T-34 dari jarak 1000
m. Namun, tebalnya plat baja serta besarnya meriam menyebabkan berat
tank ini bertambah signifikan. Hal ini tentu membuat mobilitas ya
berkurang. Selain itu, untuk menopang kerja tank ini, desain roda dibuat
cukup rumit sehingga menyulitkan produksi maupun perawatan. Roda baja
yg saling overlaping juga menyebabkan tank mogok terutama di musim
dingin akibat lumpur atau es yg tersangkut di roda. Dengan desain yg
rumit seperti ini, tentu saja harganya juga lebih mahal.
Kedua tank ini pernah bertemu dalam pertempuran tank terbesar sepanjang
sejarah di Kursk, Ukraina. Tiger terbukti ampuh dalam pertempuran jarak
jauh. Banyak tank Rusia dibuat tidak berdaya sebelum mampu masuk ke
jarak yg cukup agar tembakan tank Rusia mampu merusak tank Jerman.
Namun, pada pertempuran jarak dekat, T-34 mampu menunjukkan
keunggulannya. Kenekatan kru tank Rusia dengan menubrukan tank ke tank
musuh juga menjadi salah satu andalan Rusia untuk melumpuhkan tank
Jerman.
Kode rahasia Jerman yg bocor serta persiapan perang Jerman yg terlalu
lama menyebabkan Rusia bisa mendesain taktik yg cukup melimpungkan
kekuatan Jerman di pertempuran Kursk. Di pihak Rusia sendiri, kerugian
yg disebabkan oleh Jerman juga cukup besar dan bahkan lebih banyak
dibandingkan dengan yg dialami Jerman. Namun, rupanya Jerman memutuskan
mundur. Hitler memerintahkan tidak meneruskan pertempuran Kursk walaupun
Jenderal von Manstein bersikukuh bahwa Rusia bisa dikalahkan. Tetapi,
Jerman sudah kelelahan. Hitler tidak punya jumlah tentara yg cukup.
Sekutu sudah mendarat di Italia. Hitler memutuskan untuk memindahkan
sebagian pasukan dari front Rusia ke Italia. Selain itu, industri Jerman
tidak bisa memberikan persenjataan yg cukup untuk memenangkan perang.
Selain akibat pemboman sekutu, Jerman tidak punya bahan mentah yg cukup.
Di lain pihak, tentara Rusia seperti tidak habis-habisnya walaupun
berjuta-juta pasukan Soviet telah tewas atau ditahan dalam pertempuran
sebelumnya. Selain itu, industri Soviet dengan dukungan Inggris dan
Amerika mampu memberikan suplai senjata yg bisa digunakan untuk
bertempur melawan musuh. Terbukti, setelah perang dunia II, Uni Soviet
berubah menjadi negara super power menyaingi Amerika Serikat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar